Jumat, 18 Mei 2012

Laporan Kimia Osmosis Pada Kentang


LAPORAN KIMIA

Osmosis Pada Kentang

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia


Disusun oleh:
Ai Nyimas Fitriah
XII IPA 2


UPTD SMA NEGERI 1 TALAGA
TAHUN AJARAN 2011/2012



A.    Judul         : Osmosis Pada Kentang
B.     Tujuan       : Mengamati proses osmosis pada kentang
C.     Alat dan Bahan
  •       Satu butir kentang mentah
  •       Larutan gula pasir
  •       Sedotan yang agak besar

D.    Landasan Teori
1.      Pengertian Osmosis dan Tekanan Osmotik
      Osmosis adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut murni (larutan yang lebih encer) ke dalam suatu larutan (larutan yang lebih pekat) melalui selaput semipermeabel.
      Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk apat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Enegi bebas suatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia.
      Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensi kimia lebih kecil.
      Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil seperti
O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan. Keseimbangan tersebut dapat tercaopai apabila terjadi perbedaan tekanan hidrostatis maksimum antara suatu larutan dengan pelarutnya,yang disebut tekanan osmotik larutan.
      Besarnya tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut murni menuju larutan sama dengan tekanan osmotik larutan. Larutan glukosa 20% mempunyai tekanan osmotik 15 atm. Berarti, osmosis dari pelarut murni dapat dicegah jika pada permukaan larutan glukosa 20% tersebut diberi tekanan 15 atm. Jika tekanan yang diberikan melampaui tekanan osmotiknya, maka yang akan terjadi adalah osmosis balik, yaitu air mengalir dari larutan ke pelarut.
2.      Hubungan Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi Larutan
      Tekanan osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu:
Dengan      = tekanan osmotik
  V = nRT
 V = volum larutan (L)
  n = jumlah mol zat terlarut
  T = suhu absulut larutan (K)
  R = tetapan gas (0,082  L atm mol-1 K-1)
Persamaan dapat diubah bentunya menjadi:


= MRT
Dengan    menyatakan kemolaran larutan (M). Oleh karena itu, persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut.

Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut isotonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar disebut hipertonik, sedangkan larutan yang tekanan osmotiknya ebih rendah disebut hipotonik.
E.     Langkah Percobaaan
  1.  Menusukan sedotan kedalam kentang, kemudian memasukkan larutan gula ke dalam sedotan.
  2.  Mengukur tinggi permukaan gula dalam sedotan.
  3.   Menyimpan selama 24 jam, kemudian mengukur tinggi larutan gula dalam sedotan setelah disimpan selama 24 jam.
  4. Mengukur perubahan yang terjadi.

F.      Data Hasil Percobaan
Larutan gula yang dimasukkan ke dalam kentang yaitu sebanyak 7,8 cm. Setelah satu jam larutan gula itu hampir seluruhnya masuk ke dalam kentang. Dan setelah disimpan selama 24 jam, larutan gula yang ada pada sedotan tersisa 0,3 cm.






Setelah dimasukkan larutan gula 

               setelah disimpan selama 24 jam

G.    Kesimpulan
Osmosis adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut murni (larutan yang lebih encer) ke dalam suatu larutan (larutan yang lebih pekat) melalui membran selektif permeabel.
Pada kentang terjadi proses osmosis. Dengan kentang sebagai membran selektif permeabel, air sebagai pelarut murni dan gula sebagai larutan.
Proses osmosis itu terjadi dari perpindahan larutan gula melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi tinggi menuju ke konsentrasi rendah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar