LAPORAN
KIMIA
Osmosis
Pada Kentang
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia
Disusun
oleh:
Ai
Nyimas Fitriah
XII
IPA 2
UPTD
SMA NEGERI 1 TALAGA
TAHUN AJARAN 2011/2012
A. Judul : Osmosis Pada Kentang
B.
Tujuan :
Mengamati proses osmosis pada kentang
C. Alat
dan Bahan
- Satu butir kentang mentah
- Larutan gula pasir
- Sedotan yang agak besar
D. Landasan
Teori
1. Pengertian
Osmosis dan Tekanan Osmotik
Osmosis adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut murni
(larutan yang lebih encer) ke dalam suatu larutan (larutan yang lebih pekat)
melalui selaput semipermeabel.
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau
potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk apat melakukan
difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada
volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama. Enegi bebas suatu zat per unit
jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas mol-1) disebut
potensial kimia.
Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan
konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak
dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensi
kimia lebih kecil.
Masuknya larutan ke dalam sel-sel endodermis merupakan contoh
proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler, air bergerak dari satu sel ke
sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-molekul yang berukuran kecil
seperti
O2 dan CO2
juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari
daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Osmosis akan berhenti jika
konsentrasi zat kedua sisi membran tersebut telah mencapai keseimbangan.
Keseimbangan tersebut dapat tercaopai apabila terjadi perbedaan tekanan
hidrostatis maksimum antara suatu larutan dengan pelarutnya,yang disebut
tekanan osmotik larutan.
Besarnya tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran
pelarut dari pelarut murni menuju larutan sama dengan tekanan osmotik larutan.
Larutan glukosa 20% mempunyai tekanan osmotik 15 atm. Berarti, osmosis dari
pelarut murni dapat dicegah jika pada permukaan larutan glukosa 20% tersebut
diberi tekanan 15 atm. Jika tekanan yang diberikan melampaui tekanan
osmotiknya, maka yang akan terjadi adalah osmosis balik, yaitu air mengalir
dari larutan ke pelarut.
2. Hubungan
Tekanan Osmotik Dengan Konsentrasi Larutan
Tekanan osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya
bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut. Menurut
Van’t Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat didekati dengan rumus
yang serupa dengan persamaan gas ideal, yaitu:
Dengan = tekanan osmotik
V = nRT
|
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absulut larutan (K)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
=
MRT
|
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan
osmotik sama disebut isotonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih
besar disebut hipertonik, sedangkan larutan yang tekanan osmotiknya ebih rendah
disebut hipotonik.
E. Langkah
Percobaaan
- Menusukan sedotan kedalam kentang, kemudian memasukkan larutan gula ke dalam sedotan.
- Mengukur tinggi permukaan gula dalam sedotan.
- Menyimpan selama 24 jam, kemudian mengukur tinggi larutan gula dalam sedotan setelah disimpan selama 24 jam.
- Mengukur perubahan yang terjadi.
F. Data
Hasil Percobaan
Larutan
gula yang dimasukkan ke dalam kentang yaitu sebanyak 7,8 cm. Setelah satu jam
larutan gula itu hampir seluruhnya masuk ke dalam kentang. Dan setelah disimpan
selama 24 jam, larutan gula yang ada pada sedotan tersisa 0,3 cm.
setelah disimpan selama 24 jam
G. Kesimpulan
Osmosis
adalah perembesan molekul pelarut dari pelarut murni (larutan yang lebih encer)
ke dalam suatu larutan (larutan yang lebih pekat) melalui membran selektif
permeabel.
Pada kentang terjadi proses osmosis. Dengan
kentang sebagai membran selektif permeabel, air sebagai pelarut murni dan gula
sebagai larutan.
Proses osmosis itu terjadi dari perpindahan larutan gula
melalui membran selektif permeabel dari konsentrasi tinggi menuju ke
konsentrasi rendah.